I’m Not Even Half as Pretty

 

Hallo semuanya, sebenarnya aku bukannya merasa tidak bersyukur dengan apa yang sudah aku punya, dengan yang sudah ada pada diri aku. Aku insecure karena aku selalu terkalahkan oleh orang-orang yang lebih di atas aku (dalam hal fisik rupa) disetiap halnya. Aku ingin cerita ke kalian beberapa events yang bikin aku jadi insecure. Pertama saat aku SMA dulu, aku pernah dihina oleh salah satu orang yang aku kenal, dia bilang aku hitam jelek yang sok cantik lewat direct message di instagram. Kedua, aku pernah dibilang jelek oleh teman cowo sekelas, saat itu aku duduk di bangku kelas 12 SMA. Jadi ceritanya, saat itu ada pemilihan siapa-siapa saja yang akan berperan praktek nikah, ini untuk pengambilan nilai Pendidikan Agama Islam, saat itu aku dengan PDnya mencalonkan diri untuk menjadi calon pengantin perempuan, tapi aku langsung di tolak mentah-mentah oleh teman-teman cowo dikelasku, mereka bilang “Jangan NJ bu, Nj ma jelek ga cantik. Kurang pas bu. Harusnya kalo buat pengantin cewe tuh yang cantikk bu kaya Sofi” begitulah kira-kira kalimat yang dilontarkan oleh teman-teman cowoku SATU KELAS. And for you information, Sofi itu salah satu perempuan dikelasku yang memang memiliki keanggunan, serta kecantikan yang alami.

Saat mereka mengatakan itu, aku berpura-pura untuk tersenyum, tapi ketahuilah aku menahan sesaknya tangisan yang hampir keluar dari pelupuk mataku. Menahan tangis itu sakitnya, bener-bener bikin sesek lho (maaf ya memang baperan anaknya). Lalu berikutnya, pernah aku mengikuti seleksi pasukan baris bebaris gitu, aku tidak akan menjelaskan secara jelas seleksi apanya. Cuman disini, aku pernah dibilang oleh pelatihnya, bahwa aku itu tidak cantik dan tidak mempunyai senyum yang manis, jadi tidak lolos. Aku akui fisik (kekuatan otot tubuh) ku memang kurang, sehingga aku tidak lolos seleksi itu, tapi bisa tidak, tidak usah membuat aku lebih down dengan kata-kata tidak cantik yang membuat ku semakin down. Kemudian aku pernah ingin mengikuti sebuah organisasi, dan aku tidak lolos hanya karena penampilanku kurang menarik. Ah sudahlah bilang saja kalu aku tidak menarik itu maksudnya tidak cantik. Dan kemarinnya ini, ada yang membuat akun fake ig atas nama ku, dia menggunakan foto-fotoku, orang yang membuat ini menyindirku lewat story yang dibuat. Disitu dia membuat story yang ber-isikan fotoku dan foto teman-teman smp ku dulu. dia melingkari wajahku dan menyisipkan kalimat “Avv mukaku hitam sekali, sekarang ma udah ngga dong” untuk yang buat akun fake itu, kalo mau bilang aku item jelek bilang aja, aku akui bahwa sampai sekarang aku masih hitam, dan banyak bekas jerawat diwajah ku. Yang kalian lihat difoto-foto media sosialku, itu aku cantik hanya terbantu dengan filter yang semakin canggih. Karena faktanya, I’m not even half as pretty.

Aku menjadi merasa bahwa, dari pengalaman-pengalaman yang sudah aku ceritakan sebelumnya, yaitu semuanya tergantung pada kita cantik atau tidaknya. Untuk berharap pada seseorang pun takut, karena aku pernah menyukai sesorang tapi seseorang itu malah menyukai  temanku yang lebih cantik.

Tapi aku berterima kasih kepada orang-orang yang membuat ku down, yang sudah membuatku tidak percaya diri, dan membuatku harus memerangi rasa insecure aku sendiri. karena kalian, aku sering banget overthinking, dan ga ngerasa pede kalo keluar rumah. Tapi gapapa, dari sini aku belajar buat sabar, buat bisa lebih self love, untuk yang baca ini mohon supportnya ya. Dan jaga omongannya, karena bisa aja kata-kata yang kalian ucapkan itu secara ga langsung menyakiti perasaan seseorang.

Setelah berbagai hal yang aku lewati dengan kata insecure, dimana memang aku tidaklah cantik dan tidak menarik, aku belajar banyak mengenai kata cantik dan menarik. Saat ini, aku usahakan dan aku selalu meyakini bahwa cantik itu tidak hanya memiliki arti yang berparas rupawan dan memenuhi standar kecantikan. Tapi cantik yang hakiki adalah, bahwa saat kita bisa menerima apa yang ada dalam diri kita, cantik sebenarnya ketika kita dapat berperilaku baik terhadap sesama, mempunyai hati yang tulus dan ikhlas, yang mampu meyakini bahwa kita memang cantik tanpa perlu adanya pengakuan dari orang lain.

Banyak perempuan-perempuan saat ini, yang tentunya termasuk aku sendiri, seringkali merasa khawatir mengenai bagaimana aku bisa mendapatkan pasangan hidup? Karena kebanyakan merka melihat fisik rupanya. Lalu, bagimana aku bisa mendapatkan pekerjaan jika persyaratannya saja dilampirkan kalimat “Berpenampilan menarik”? Kekhawatiran-kekhawatiran seperti itu sebenarnya tidak perlu dirisaukan, karena hanya membuat kita semakin merasa mental down. Aku mengatakan seperti ini, sebenarnya juga untuk menguatkan aku sendiri, memotivasi aku untuk harus mengubah mindset yang bisa membuatku semakin terpuruk. Akupun berusaha untuk bisa meyakini aku bahwa akan ada waktunya dimana sesorang yang dapat menerima kita apa adanya, yang bisa menerima kekurangan serta kelebihan diri kita, juga bahkan setiap manusia sudah mempunyai jalan takdir nya masing-masing, mungkin hari ini memang kita gagal karena disebabkan oleh fisik kita, tapi yakinlah Tuhan sudah menentukan semuanya. Dan juga aku terus berusaha untuk focus dengan apa yang aku inginkan, focus dengan tujuan serta mimpi-mimpi yang aku ingin wujudkan, dengan terus meningkatkan kualitas diri, berlatih untuk bisa menerima dengan lapan jika dihadapkan kegagalan, mencoba bersabar jika diberi ujian hidup oleh Tuhan.

Baiklah, mungkin pada kesempatan kali ini, sampai disini saja pembahasan mengenai insecurities. Sangat menarik ya, semoga dengan tulisan ini dapat membantu serta bisa memotivasi teman-teman semua, jika berada di keadaan yang sama seperti yang aku ceritakan di tulisan ini. Semangat ya, lakukan yang terbaik sesuai versi kita. Kita cantik, dan kita tidak perlu pengakuan dari orang lain.